(Pandaan)– Satu lagi atlet Kabupaten Pasuruan mengharumkan nama daerahnya. Ya, satu atlet asal Pandaan bernama Surya Ningtyas berhasil menyabet perak untuk kontingen Jawa Timur dalam PON XX Papua. Tyas, panggilan karibnya, harus puas di posisi runner up pada cabang olahraga (cabor) silat yang digelar di Gor Toware, Selasa pagi (12/10). Sang pelatih, Rudi Santoso mengatakan, Tyas
(Pandaan)– Satu lagi atlet Kabupaten Pasuruan mengharumkan nama daerahnya. Ya, satu atlet asal Pandaan bernama Surya Ningtyas berhasil menyabet perak untuk kontingen Jawa Timur dalam PON XX Papua.
Tyas, panggilan karibnya, harus puas di posisi runner up pada cabang olahraga (cabor) silat yang digelar di Gor Toware, Selasa pagi (12/10).
Sang pelatih, Rudi Santoso mengatakan, Tyas turun di kategori tanding kelas C 55 kilogram. Sebelum sampai final, Tyas sukses mengalahkan pesilat dari Provinsi Bali dan Sumatera Barat.
Sayangnya, begitu berlaga di partai final, Tyas dikalahkan oleh pesilat dari Sumatera Barat dengan skor 5-0. Hal tersebut dikarenakan ia masih terlihat grogi dan kalah pengalaman dengan lawannya.
“Ini pertama kali ikut PON dan langsung masuk final, Itu sudah membanggakan sekali,” ungkap Rudi saat dihubungi via telepon.
Pada PON Papua kali ini, Tyas adalah pesilat termuda diantara semua peserta. Kata Rudi, meski masih muda, namun sudah pernah menjuarai berbagai macam kejuaraan mulai dari tingkat nasional sampai Kejuaraan Silat Junior yang digelar di Thailand, beberapa waktu lalu.
“Dulu awalnya Juara di PORPROV. Kemudian jadi Juara II di Kejuaraan Silat Junior di Thailand. Dan kejuaraan nasional dapat 2 emas dan perak,” terangnya.
Di mata Rudi, Tyas yang ternyata adik iparnya sudah memiliki bakat sejak duduk di bangku SMP. Dari situ, keberanian dan bakat silatnya terus berkembang hingga mampu menjadi juara dalam berbagai turnamen.
Untuk mengembangkan bakatnya, Tyas tak hanya berlatih bersamanya. Melainkan masuk pada Pemusatan Pelatihan Tingkat Jawa Timur. Di sana, berbagai macam treatment latihan diterima Tyas hingga jadi.
“Mulai kelas 1 SMP saya latih, naik terus ritmenya, pertandingan setiap event selalu menang. Nututi (mengikuti) pada kategori remaja jatim dan dewasa jatim, semuanya disikat,” ucapnya.
Dengan raihan medali perak yang dicapainya, Rudi berharap agar Tyas terus berlatih demi mengejar mimpinya menjadi Pesilat Nomor Wahid Nasional, bahkan dunia.
“Harapannya, bisa memperkuat Jatim lagi dan seleksi nasional untuk kejuaraan dunia. Kalau gak cepat puas, pasti akan terus naik,” tutupnya. (em)
1 comment
1 Comment
Alexander Kindel
Oktober 10, 2024, 5:01 pmYour blog has really piqued my interest on this topic. Feel free to drop by my website <a href="https://www.mergilasigur.ro/resurse/redirect.php?id=153&url=uy5.de/">UY5</a> about Thai-Massage.
REPLY