Purwosari – Prestasi demi prestasi diukir para atlet asal Kabupaten Pasuruan. Usai sukses dalam ajang PON XX Papua, rupanya berlanjut di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua. Ya, satu atlet tenis meja bernama M. Yudhistira Fahmi Hidayat berhasil menyumbangkan emas buat kontingen Jawa Timur. Petenis meja asal Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan ini tampil gemilang.
Purwosari – Prestasi demi prestasi diukir para atlet asal Kabupaten Pasuruan. Usai sukses dalam ajang PON XX Papua, rupanya berlanjut di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Ya, satu atlet tenis meja bernama M. Yudhistira Fahmi Hidayat berhasil menyumbangkan emas buat kontingen Jawa Timur.
Petenis meja asal Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan ini tampil gemilang. Di partai grand final, ia mengalahkan Rico asal Jawa Barat.
Kedua atlet ini bertanding dalam kategori Tuna Rungu Wicara (TRW). Pertandingan berlangsung cukup seru dan bermain long set. Melalui skor 3-2 (11-7, 11-6, 16-18, 6-11, dan 11-8 ).
Pertandingan final pingpong-sebutan tenis meja ini berlangsung di komplek Stadium Lukas Enembe, Jayapura, Selasa (9/11). “Sangat senang sekali mendengarnya. Saya bersyukur anak saya mampu menjadi yang terbaik,” ujar Syamsul Arifin, orang tua Yudhistira dengan didampingi pengurus Cabor Tenis Meja, HM Furqon.
Syamsul merasa usahanya bersama pelatih untuk membimbing Yudhis tidak sia-sia. Sebab, dengan keterbatasan pendengaran dan wicara, tidak mudah untuk memotivasi dirinya. Kadang rasa bosan dan malas bertanding juga sempat dirasakan Yudhis. “Dulu, mau bertanding juga sempat ndak mau. Malah pernah latihan juga menangis. Tapi, alhamdulillah dengan kesabaran, ketelatenan dalam kami membimbing, akhirnya dia semangat lagi,”
Sebelum masuk final, Yudhis,panggilannya, berhasil mengalahkan Simson dari Maluku di babak semifinal. Di babak tersebut, petenis yang kini sudah Mahasiswa di UM itu menang dengan skor 3-1, Dengan kemenangan tersebut, Yudhis pun melangkah ke babak final. Dan di babak puncak, akhirnya mampu meraih emas Peparnas.
Sebelumnya, Yudhis sendiri pernah meraih medali perak saat Peparnas 2016 di Bandung. Jika dirunut ke belakang, prestasi demi prestasi sudah dilampaui Yudish beberapa kali. Syamsul menceritakan, Yudhis pernah merebut emas dalam kompetisi se Jatim saat masih SMPLB. Lalu, pada 2015, meraih emas di ajang pelajar (Peparnas) 2015 di Bandung. Lalu, pada 2017 meraih medali Perak di Solo. Dan pada 2018 sebagai juara umum untuk Kejuaraan Kelompok Umur Kejurnas di Riau.
“Saat anak saya tanding di Papua, saya selalu berdoa, agar dia mendapatkan hasil yang terbaik,” ujar pria yang menjadi teman Bupati Irsyad Yusuf ini.
Sementara itu, M Furqon menambahkan, prestasi yang diraih Yudhis ini adalah hasil pembinaan dan tempaan keras selama ini. Tekad untuk menjadi atlet berbakat ini sejalan dengan motivasi yang dimiliki orang tuanya. “Anaknya punya bakat. Orang tuanya juga sangat berkeinginan. Jadi nyambung,” tegas Furqon.
Sinergitas antara orang tua dan anak ini diceritakan oleh Furqon, Ketika Yudhis mendapat hadiah dari uang pembinaan. Nah, uang itu kemudian dibuat untuk beli tanah dan lapangan tenis meja sendiri di pekarangan rumahnya. Sehingga, kapan pun Yudhis berlatih bisa lebih mudah. “Mudah-mudahan prestasi ini berlanjut di ajang Porprov nanti. Dia juga menjadi salah satu atlet Puslatcab yang kita dambakan mampu meraih medali Porprov,” tegasnya. (yat)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *